Wednesday, April 27, 2016

Prof. Emil Salim: Rokok Ancam Generasi Muda

HarianMuslim.Net CENDEKIAWAN dan Dewan Pensehat Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, Prof. Emil Salim menyatakan masyarakat harus waspada terhadap hegemoni industri rokok. Generasi muda dinilai sebagai sasaran empuk industri rokok agar mesin pabrik tetap berputar.
“Karena itu kita menghadapi raksasa musuh besar the power of money, miliarder pertama adalah pemimpin industri rokok, kedua industri rokok, semua yang berada dalam industri rokok punya uang,” ujarnya dalam deklarasi Selamatkan Generasi Muda di Griya Jenggala, Jakarta Selatan, Selasa (27/4/2016).
Menurutnya, Indonesia sedang dalam masa transisi generasi. Tokoh-tokoh tua yang kini berkuasa kelak akan digantikan dengan mereka yang masih berusia 15 hingga 20 tahun saat ini. Pada tahun 2045 Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi.
Generasi inilah yang diharapkan membawa pembangunan Indonesia lepas landas.
“Sudah 28 tahun Indonesia masuk perangkap middle income trap, sejak 28 tahun kita berada pada tingkat pendapatan menengahnya rendah, 28 tahun kita terkurung dalam middle income trap ini,” tutur mantan Wantimpres ini.
Ahli Ekonomi Universitas Indonesia ini mengungkapkan, menuju tahun 2045 pola perekonomian Indonesia akan terus berubah dari generasi otot menjadi generasi otak. Kedepan industri akan bermain pada sektor “Brain Industry”, e- commerce, e-industry.
Namun, sesalnya, generasi muda saat ini sedang dihadapkan pada ancaman besar rokok. Karenanya ia meminta kepada seluruh lapisan masyarakat agar terus berjuang menentang industri rokok demi menyelamatkan generasi mendatang.
“Justru otak ini mau dihancurkan oleh nikotin rokok, bisa bayangkan, hati panas bergelora di dada saya melihat andaikata anak cucu saya bisa maju ke depan bisa berkembang otaknya tapi kita kalau dijerat oleh nikotin rokok selaput otaknya menjadi rusak menjadi bodoh tertingal dan generasi muda kita tidak bisa menjadi pendorong Indonesia maju,” ujar penerima penghargaan The Leader for The Living Planet dari WWF ini. (suandriansyah/Islampos)

No comments:

Post a Comment